Kamis, 28 Juli 2011

tanaman kaktus


TANAMAN KAKTUS




SEJARAH
Asal tanaman kaktus adalah Amerika terutama di kawasan Mexico, Texas, Arizona (AS), Argentina, Bolivia, Peru dan Brazil. Penemuan tentang kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum bangsa Eropa menemukan Dunia Baru. Namun, berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut hilang ketika terjadi penjajahan oleh Spanyol. Referensi pertama mengenai tanaman kaktus ditemukan pada abad ke-16 di dalam bab 16 dari buku Historia general y natural de las Indias (1535). Penulis buku tersebut, Hernandez de Oviedo y Valdez mendeskripsikan kaktus sebagai tanaman yang memiliki duri yang khas dan buah yang unik.
Sebagian besar spesies kaktus berasal dari Amerika Utara, Selatan, dan Tengah. Genus kaktus pertama yang diimpor ke Eropa adalah Melocactus.  Seorang botaniawan asal Swedia, Carl Linnaeus, memberikan nama kaktus yang diambil dari bahasa Yunani Κακτος kaktos.Dalam bahasa Yunani klasik, kata tersebut memiliki makna tanaman liar berduri.
Masuknya tanaman kaktus ke Indonesia sebenarnya kurang lebih sudah hampir satu abad. Tahun 1900-an, pemerintah Hindia Belanda mendatangkan bibit kaktus dalam jumlah besar. Tujuannya adalah untuk memakainya sebagai makanan ternak, terutama untuk di daerah kering seperti Madura, Lombok Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, dan Tenggara. Namun sayang, ternyata sapi di daerah itu menolak diberi makanan impor ini.
Pada tahun ‘30-an, jenis Opuntia elatior yang hidup liar di Amerika Tengah didatangkan ke Pulau Jawa. Namun, bukan untuk dipakai sebagai sayuran dan makanan ternak, tetapi untuk membiakkan kumbang koksi. Kumbang ini terkenal dapat mengganyang kutu hijau Aphid yang mengganggu tanaman kopi dan cokelat di perkebunan.

HABITAT
Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Hanya seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah gurun. Umumnya, hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis.
KLASIFIKASI
Klasifikasi Ilmiah:
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Caryophyllales
Famili              : Cactaceae
KARAKTERISTIK TANAMAN KAKTUS
Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya.  Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi.  Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolism tertentu
            Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari. Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan saat berfotosintesis.
Daun kaktus berupa duri. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap hewan. Bunga kaktus berfungsi dalam reproduksi tumbuh terdapat dibagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga.
. Batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Makanya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air.
Batang kaktus berbatang tunggal dan jarang bercabang. Berbentuk bulat, papak, selindris, atau konis, dan ada juga yang berbentuk semak pendek dan bercabang banyak. Batang kaktus dapat menyimpan air dalam bentuk atau getah yang tidak mudah menguap, sedangkan tinggi tanamannya bisa mencapai 15 m lebih. Duri yang tumbuh ada yang pendek dan panjang, juga ada yang lembek dan keras. Warnanya pun beraneka ragam. Sebagian besar tanaman ini tidak berdaun. Oleh karena itu, batang kaktus banyak yang berwarna hijau yang bertugas mengganti daun sebagai tempat berfotosintesis.
Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora.

Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga
Bunga kaktus bermahkota berbentuk pipa, warna bentuk bunganya beraneka ragam, mulai dari kuning, merah, jingga, ungu, dan putih. Bakal buahnya berbentuk oval atau bulat. Letak bunganya di pucuk batang dan di bawahnya. Buahnya berbentuk bulat, telur, atau lonjong. Buahnya bisa berdaging dan bisa pula kering berwarna merah, kuning, atau oranye. Dan, bentuk bijinya beraneka ragam. Dari kenyataan tadi, bisa dibilang kaktus termasuk tanaman yang mampu bertahan di segala medan. Kaktus mudah melakukan penyesuaian dan bentuk-bentuk adaptasi pada tubuhnya. ”Contoh adaptasi ini bisa dilihat dengan jelas. Bila kondisi alamnya tidak sesuai, ukuran daun kaktus akan mengecil atau malah sama sekali tidak keluar daun. Perakarannya menyempit dan batang dijadikan tempat penyimpanan air.
Saat berada di daerah yang bersuhu panas dan tanah gersang, kaktus beradaptasi dengan cara membentuk kulit tubuh yang tebal dan berlapis lilin. Tak ketinggalan, tumbuh bulu-bulu halus atau duri-duri yang tajam. Fungsinya jelas, mengurangi pengeluaran air dari tubuh.
Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik. Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari). Tumbuhan ini dikelompokkan pada tumbuhan CAM yang dapat beradaptasi pada tempat kering.

KAKTUS DAN MANFAATNYA
Sejak dulu, suku-suku India dan Meksiko telah menggunakan kaktus sebagai berbagai bahan makanan, mulai sup, selai, hingga keju. Pasalnya tuntutan iklim membuat pengolahan makanan menyesuaikan semua kebutuhan. Bahkan tak jarang kaktus digunakan seperti lidah buaya, menyembuhkan iritasi atau luka minor pada kulit. Efek anti-peradangan kaktus sangat cepat melawan gigitan serangga, gatal-gatal kemerahan bahkan reaksi alergi.
Dalam sebuah penelitian, secuil kaktus ternyata sangat kaya flavonoid. Flavonoid sangat dikenal terutama atas kemampuan antioksidan sehingga disebut "pengubah respon biologi alami". Tak lain zat ini mampu mendukung mengubah reaksi tubuh terhadap alergen dan virus. Banyak laporan menyatakan jika flavonoid berperan besar melawan karsinogen, dan menciptakan aktivitas anti kanker. Zat ini sendiri banyak dikandung teh hijau, coklat, dan beberapa jenis buah.
Dalam, publikasi terakhir di Journal of Ethnopharmacology and Diabetes Care, bagian pipih kaktus berkontribusi dalam pengobatan efektif terhadap diabetes Tipe II. Riset lain dari Universitas Arizona meneliti kandungan pektin kaktus--ditemukan di bagian buah--ternyata efektif dalam penurunan tingkat kolesterol LDL dan juga ditemukan jika pektin membantu tubuh menyetabilkan kadar glukosa darah, dengan kata lain mencegah atau meminimalkan resiko diabetes.
JENIS KAKTUS YANG BANYAK DIGEMARI
Tanaman kaktus ini adalah tanaman yang secara sepintas tidak begitu menarik tetapi memiliki penggemar tertentu baik dari fungsinya sebagai tanaman hias maupun karena manfaatnya sebagai tanaman yang banyak mengandung zat –zat bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis.
Berikut adalah beberapa jenis kaktus dengan berbagai manfaatnya:
1.  Opuntia cochenillifera
Spesies ini banyak dikultivasi untuk diambil buah dan batang mudanya.Buah Opuntia banyak diolah menjadi selai yang disebut queso de tuna Sementara itu, batang muda Opuntia yang dikenal sebagai nopalitos akan dikuliti dan digoreng, dikukus, atau diolah menjadi acar dalam cuka asam-manis. Sekarang ini, Opuntia juga masih dimanfaatkan sebagai pakan ternak, kosmetik, dan obat-obatan.
2.  Carnegiea
Dulunya, spesies kaktus Carnegiea gigantean dimanfaatkan sebagai bahan dasar tepung untuk pembuatan roti. Namun tepung ini sudah tidak lagi dimanfaatkan karena masyarakat lebih menyukai tepung dari jagung.
3.  Echinocactus
Bagian akar dari Echinocactus platycanthus juga diolah dalam cairan gula untuk dijadikan permen.Bagian akar berkayu ataupun pembuluh vaskular yang mengandung lignin dari kaktus juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan bakar. 
4.  Prickly Pear Cactus (kaktus pir berduri)
Beberapa jenis kaktus yang lain dikenal sebagai tanaman obat adalah dari jenis prickly pear cactus yang terdiri dari beberapa spesies seperti Opuntia dillenii, Opuntia engelinanii, Opuntia ficus-indica, Opuntia playachatha, dan Opuntia santa-rita.
Jenis kaktus pir berduri juga dipetik, dan dipanen karena menjadi populer dalam dunia pengobatan alternatif. Bahkan setiap komponen dari tumbuhan dapat dimanfaatkan meningkatkan vitalita stubuh.
Berikut beberapa manfaat dari kaktus pir berduri :
                             
·         Efek anti-peradangan dapat melawan gigitan serangga, gatal-gatal kemerahan bahkan reaksi alergi.
·         Menekan kadar gula darah
·         Menurunkan tingkat  LDL (kolesterol jahat)Menurunkan tekanan darah dan mengurangi beban pada jantung
·         Membantu menyembuhkan tubuh dari dalam dan melindungi sistem kekebalan
·         Menyingkirkan radikal bebas dalam tubuh dan berpotensi memperlambat penuaan
·       Membantu fungsi organ bekerja maksimal
Setiap bagian kaktus pir berduri dapat digunakan, dan bagian pipih besar, berwarna hijau berukuran seperti piring oval, memiliki nutrisi berkadar besar. Mineral seperti potasium, kalsium, zat besi, magnesium, banyak ditemukan dalam bagian itu, ditambah beta-caroten (bentuk awal vitami A) dan vitami C. Semua zat yang juga ditemukan dalam bayam--sayuran kerap digunakan untuk diet kesehatan.
Penelitian juga menunjukkan jika kaktus membantu menyembuhkan tubuh dari dalam. Dengan melindungi sistem kekebalan, dan menyingkirkan radikal bebas dalam tubuh, pir berduri ini berpotensi memperlambat penuaan, dan terus-menerus membantu fungis organ bekerja maksimal.
Selain itu, buah kaktus pun teruji efektif menurunkan tekanan darah dan menjaga kadar LDL alias kolesterol jahat pada level rendah serta meminimalkan ancaman jantung kelebihan beban kerja.Sejak kaktus pir berduri menarik perhatian, para atlet mulai mengonsumsi untuk memperoleh lebih banyak energi. Saat berlatih normal, berlatih pasca cidera dan sakit, menjadi terbantu dengan penyembuhan lebih cepat oleh ekstrak kaktus. Selain rendah lemak, tinggi serat, bernutrisi tinggi, kaktus pir berduri, masuk dalam daftar tertinggi herbal dengan kandungan rendah gula.
5.      Buah naga (dragon fruit)
a.              Sejarah Penyebaran Buah Naga.
            Tanaman kaktus ini berasal dari Negara Mexico, Amerika Tengah, dan Amerika Utara dan saat ini sudah menyebar diseluruh penjuru dunia. Di daerah asalnya
Buah Naga ini dinamai pitahaya atau pitaya roja. Penduduk disana sering memanfaatkan buah ini untuk dihidangkan sebagai buah konsumsi segar dimeja hidangan.
Tetapi dalam perkembangannya buah naga lebih dikenal sebagai tanaman dari Asia karena sudah dikembangkan secara besar-besaran di beberapa Negara Asia terutama Negara Vietnam dan Thailand. Pada awalnya tanaman ini ditujukan sebagai tanaman hias, karena bentuk batangnya segitiga dan berduri pendek dan memiliki bunga yang indah mirip dengan bunga Wijayakusuma berbentuk corong dan mulai mekar disenja dan akan mekar sempurna pada malam hari. Karena itulah tanaman ini juga dijuluki night blooming cereus.
Nama Buah Naga atau Dragon Fruit mungkin disebabkan buah ini memiliki warna merah menyala dan memiliki kulit dengan sirip hijau yang mirip dengan sosok naga dalam imajinasi dinegara China. Dulu masyarakat China kuno sering menyajikan buah ini dengan meletakkannya diantara dua ekor patung naga diatas meja altar dan dipercaya akan mendatangkan berkah.
Seperti didaerah asalnya Mexico dan Amerika, meskipun awalnya tanaman ini ditujukan untuk tanamanan hias dalam perkembangannya masyarakat Vietnam mulai mengembangkan sebagai tanaman buah, karena memang bukan hanya dapat dimakan, rasa buah ini juga enak dan memiliki kandungan yang bermanfaat dan berkhasiat. Maka tanaman ini mulai dibudidayakan dikebun-kebun sebagai tanaman yang diambil buahnya
Buah Naga masuk atau mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 2000, dan bukan dari budidaya sendiri melainkan di impor dari Thailand. Padahal pembudidayaan tanaman ini relatif mudah dan iklim tropis di Indonesia sangat mendukung pengembangannya.
Tanaman ini mulai dikembangkan sekitar tahun 2001, dibeberapa daerah di Jawa Timur di antaranya Mojokerto, Pasuruan, Jember dan sekitarnya. Tetapi sampai saat inipun areal penanaman buah naga masih bisa dibilang sedikit dan hanya ada di daerah tertentu karena memang masih tergolong langka dan belum dikenal masyarakat luas.
b.Klasifikasi Buah Naga
Divisi               : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi         : Agiospermae (berbiji tertutup)
Kelas               : Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo                : Cactales
Famili             : Cactaceae
Subfamily        : Hylocereanea
Genus              : Hylocereus
Species            :
- Hylocereus undatus (daging putih)
- Hylocereus polyrhizus ( daging merah)
- Hylocereus costaricensis (daging merah super)
- Selenicereus megalanthus (kulit kuning, tanpa sisik)
Jenis Buah Naga
1. Buah naga daging putih (Hylocereus undatus),
    Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
    Spesies            : Hylocereus undatus
    Nama pasar     : Buah naga putih  
    Bentuk buah   : Bulat agak lonjong
    Kulit buah       : Warna merah, bentuk biji kecil
2. Buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus),
   Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
   Spesies            : Hylocereus polyrhizus.
   Nama pasar     : Buah naga merah.   
   Bentuk buah   : Bulat, mirip buah nanas.   
   Kulit buah       : Warna merah besisik.

3. Buah naga daging super merah
   Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
   Spesies          : Hylocereus costaricencis.
   Nama pasar   : Buah naga merah.
   Bentuk buah  : Bulat, mirip buah nanas.
   Kulit buah     : Warna merah bersisik.
4. Buah naga kuning (Selenicereus megalanthus)
   Jenis tanaman : Kaktus pemanjat
   Spesies            : Selenicereus megalanthus
   Nama pasar     : buah naga kuning  
   Bentuk buah    : bulat agak lonjong 
   Kulit buah       : Warna putih, tekstur bertabur biji.


5. Buah naga hitam
   Jenis tanaman : Kaktus pemanjat.
   Nama pasar     : Buah naga merah. 
   Bentuk buah    : Bulat, mirip buah naga merah. 
   Kulit buah        : Warna merah pekat.
6.Buah naga putih isi merah
  Jenis tanaman : Kaktus pemanjat.
  Nama pasar     : Buah naga merah putih. 
  Bentuk buah    : Bulat, mirip buah nanas.
  Kulit buah          : Warna merah besisik.
7. Buah naga ungu
  Jenis tanaman : Kaktus pemanjat.
  Nama pasar     : Buah naga ungu. 
  Bentuk buah     : Bulat, mirip buah nanas. 
  Kulit buah         : Warna ungu besisik.


c. Morfologi Buah Naga.
            Tanaman Buah Naga merupakan jenis tanaman memanjat. Di habitat aslinya tanaman ini memanjat tanaman lainnya untuk menopang dan bersifat epifit masih bisa hidup meskipun akarnya yang ditanah dicabut karena masih bisa memperoleh makanan dari udara melalui akar yang  batangnya.Secara morfologis tanaman ini termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki daun. Berikut ini penjelasan lebih lanjut morfologi tanaman buah naga dari akar, batang,bunga,buah dan biji.
Akar
Perakaran
Buah Naga bersifat epifit, merambat dan menempel pada tanaman lain. Dalam pembudidayaannya, dibuat tiang penopang untuk merambatkan batang tanaman buah naga ini. Perakaran buah naga tahan terhadap kekeringan tetapi tidak tahan dalam genangan air terlalu lama. Meskipun akar dicabut dari tanah, masih bisa hidup dengan menyerap makanan dan air dari akar udara yang tumbuh pada batangnya.
Perakaran Buah Naga bias dikatakan dangkal, saat menjelang produksi hanya mencapai kedalaman 50-60 cm, mengikuti perpanjangan batang berwarna coklat yang didalam tanah. Hal inilah yang bias digunakan sebagai tolak ukur dalam pemupukan.
Supaya pertumbuhan akar bias normal dan baik memerlukan derajat keasaman tanah pada kondisi ideal yaitu pH 7. Apabila pH tanah dibawah 5, pertumbuhan tanaman akan menjadi lambat dan menjadi kerdil. Dalam pembudidayaannya pH tanah harus diketahui sebelum maupun sesudah tanaman ditanam,karena perakaran merupakan factor penting untuk menyerap hara yang di dalam tanah.
Batang
Batang
Buah Naga berwarna hijau kebiru-biruan atau keunguan. Batang tersebut berbentuk siku atau segitiga dan mengandung air dalam bentuk lender dan berlapiskan lilin bila sudah dewasa. Dari batang ini tumbuh cabang yang bentuk dan warnanya sama dengan batang dan berfungsi sebagai daun untuk proses asimilasi dan mengandung kambium yang berfungsi untuk pertumbuhan tanaman. Pada batang dan cabang tanaman ini tumbuh duri-duri yang keras dan pendek. Letak duri pada tepi siku-siku batang maupun cabang dan terdiri 4-5 buah duri disetiap titik tumbuh.

Bunga
Bunga Buah Naga berbentuk corong memanjang berukuran sekitar 30 cm dan akan mulai mekar di sore hari dan akan mekar sempurna pada malam hari. Setelah mekar warna mahkota bunga bagian dalam putih bersih dan didalamnya terdapat benangsari berwarna kuning dan akan mengeluarkan bau yang harum.

Buah
Buah Naga berbentuk bulat panjang dan biasanya terletak mendekati ujung cabang atau batang. Pada cabang atau batang bias tumbuh lebih dari satu dan terkadang berdekatan. Kulit buah tebal sekitar 1-2 cm dan pada permukaan kulit buah terdapat sirip atau jumbai berukuran sekitar 2 cm.
Biji
Biji berbentuk bulat berukuran kecil dan tipis tetapi sangat keras. Biji dapat digunakan perbanyakan tanaman secara generatif, tetapi cara ini jarang dilakukan karena memerlukan waktu yang lama sampai berproduksi. Biasanya biji digunakan para peneliti untuk memunculkan varietas baru. Setiap buah mengandung lebih 1000 biji.
MANFAAT BUAH NAGA
Tananam ini mempunyai khasiat menurunkan kadar gula darah dan kolesterol serta untuk mencegah kanker usus, penguat fungsi ginjal dan tulang, pelindung kesehatan mulut, pencegah pendarahan dan gejala keputihan,penguat daya kerja otak dan meningkatkan ketajaman mata.

Menurut organisasi yang khusus meneliti buah naga merah, buah ini cukup kaya vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan daya tahan dan metabolisme tubuh. Pakar lain menyebutkan pula bahwa buah naga kaya akan potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium. Namun yang pasti, buah naga tinggi serat sebagai pengikat zat karsinogen penyebab kanker dan memperlancar proses pencernaan.
Dari sumber yang dapat dipercaya, buah naga dimanfaatkan pula untuk menyeimbangkan kadar gula dalam darah, pelindung kesehatan mulut, pencegah kanker usus, mengurangi kolesterol, pencegah pendarahan dan mengobati keluhan keputihan. Tambahannya lagi, buah naga merah memberikan efek mengurangi tekanan emosi, menetralkan toksik dalam darah, mencegah demam badan, menambah selera makan, menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat.
Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandung protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung; serat (mencegah kanker usus, kencing manis dan diet); karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit), kalsium (menguatkan tulang).
PEMBUDIDAYAAN KAKTUS
Sebelum menanam kaktus ada baiknya kita mengenal type atau karakter dari tanaman ini. Umumnya, terdapat dua tipe tanaman kaktus yaitu kaktus yang menyukai matahari atau yang menyukai tempat gelap. Jangan lupa untuk menanyakan ke penjual kaktus, termasuk tipe yang mana. Kedua tipe tersebut tidak membutuhkan suhu yang ekstrem. Iklim Indonesia cocok bagi pertumbuhan kaktus.Saat kemarau biarkan lama diluar rumah,saat hujan pindahkan agar tidak kehujananan.
Kasus kematian kaktus yang sering terjadi disebabkan karena pembusukan oleh guyuran hujan. Temperatur yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan kaktus berdormansi. Jika sedang berdormansi, ia akan berhenti tumbuh untuk sementara waktu.Kadang menyebabkan kaktus menjadi kerdil.
Pada minggu-minggu pertama setelah penanaman, jangan langsung menjemur kaktus di bawah matahari. Setelah ditanam, letakkan di bawah tempat yang teduh, atau tertutup bayangan. Baru kemudian, secara berkala pindahkan ke tempat yang lebih terang. Jika langsung kaktus bisa hangus. Jika menanam bibit kaktus di dalam rumah, maka pastikan sirkulasi udara dalam rumah selalu baik untuk mendukung pertumbuhan kaktus.
Syarat tumbuh tanaman kaktus antara lain : berada pada ketinggian 1200 mdpl, suhu udara berkisar antara 160-340C. Untuk perkecambahan biji (benih), membutuhkan suhu antara 260-350C. Khusus untuk kaktus hibrida hasil penempelan, dapat tumbuh di daerah pegunungan bersuhu 160-240C. Dapat pula hidup di dataran rendah bersuhu panas, tetapi menyebabkan warna batang cenderung kusam. Kelembaban udara (rH) berkisar antara 30%-90%. Curah hujan rendah, 60 mm/bulan. Intensitas penyinaran 50-80%.
Perbanyakan tanaman
Tanaman kaktus dapat diperbanyak dengan menggunakan dua cara, antara lain :
1. Perbanyakan Generatif
Kaktus dapat diperbanyak dengan menggunakan biji yang telah diseleksi terlebih dahulu.
2. Perbanyakan Vegetatif
Perbanyakan vegetatif kaktus dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Stek batang atau cabang
Perbanyakan ini bertujuan untuk memproduksi batang bawah.
b. Anakan
Jenis kaktus yang dapat diperbanyak dengan cara ini adalah kaktus yang berukuran bulat dan pendek.
c. Penyambungan (Grafting,Enting)
Prinsip penyambungan adalah menggabungkan dua jenis kaktus untuk memperoleh tanaman baru yang berkualitas baik dan memiliki harga jual yang tinggi.
Adapun metode penyambungan yang dilakukan antara lain:
- Metode sambung rata (Flat Grafting)
- Metode sambungan celah atau belah (Split Garafting)
- Metode sambungan serong (Side Grafting)
MEMPERBANYAK KAKTUS DENGAN CARA GRAFTING
  • Menyiapkan media tanam dan pot
  • Mengisi pot dengan media tanam dan menempatkan pot
  • Memilih induk batang bawah (understeam)
  • Menanam batang bawah
  • Memilih induk batang atas (entres)
  • Memotong bahan batang atas dari induknya
  • Menempelkan batang atas pada batang bawah

TEMPAT TANAM
Tempat yang digunakan untuk tanaman adalah pot. Pot yang digunakan antara lain terbuat dari : tanah liat, plastik, semen, keramik, kaca dan lain-lain.
MEDIA TANAM
Media tanam yang dapat digunakan untuk tanaman kaktus dapat dikombinasikan dengan bahan-bahan yang tersedia
  • tanah porous
  • pupuk organik/kompos matang
  • pasir kasar, pasir kali,
  • batu kapur bubuk
  • potongan pakis
  • arang kayu bubuk
(misal, pasir sungai bersih, humus tua, pupuk kandang/kompos matang, dengan perbandingan 2 : 1 : ½ ).
Media tanam alternatif yang dapat digunakan, antara lain :
a. Pupuk kandang
b. Sekam padi
c. Pasir
PENANAMAN
Penanaman kaktus dimaksudkan untuk memindah tanamkan bibit kaktus dari persemaian atau dari pot kecil ke pot besar untuk tujuan pemeliharaan secara permanen.
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan tanaman meliputi :
1. Penempatan pot tanaman
2. Penyiraman
3. Pemupukan
4. Sanitasi dan Repotting


HAMA DAN PENYAKIT
Penyakit yang umumnya menyerang kaktus disebabkan oleh bakteri dan cendawan. Infeksi akibat bakteri dan cendawan dapat menyebar dengan cepat sehingga perlu dilakukan pembuangan bagian yang terinfeksi kemudian dilakukan pencangkokan Hama yang sering menyerang kaktus adalah tungau (Tetranychus urticae) dan kutu yang menghisap cairan kaktus. Kerusakan bagian tertentu dari kaktus juga dapat disebabkan terbakarnya jaringan akibat sinar matahari Apabila kaktus yang biasa diletakkan di tempat teduh secara tiba-tiba dipindahkan ke lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung maka akan timbul perubahan warna menjadi putih atau coklat pada bagian yang terekspos oleh sinar matahari.
Hama  lain yang sering yang sering menyerang tanaman kaktus adalah :
1. Kutu sisik (Pseudococcus s.)
2. Kutu batok (Aspidiotus sp.)
3.Kutu wol (Dactylopius tomentosus).
Hama tersebut dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida dengan dosis yang disesuaikan dengan ketentuan Good Agribisnis Practises (GAP).
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http:// id.wikipedia.org/wiki/ Buah naga diakses 2 Desembber 2010
Anonim.http://erikarianto.wordpress.com/2007/11/09/budidaya-kaktus/ diakses 30 Oktober 2010
Anonim.http://erikarianto.wordpress.com/2007/11/09/budidaya-kaktus/ diakses 30 Oktober 2010
Anonim. Buah Naga (http://www.buahnaga.us/2009/04/khasiat-buah-naga.html. diakses  2 Desember 2010)
Rudydewanto,http://www.rudydewanto.com/2010/08/menanam-kaktus.html di akses 4 Januari 2011
Galih gumelar,http://therapi.wordpress.com/author/galihgumelar/page/6/ di akses 5 Januari 2011
Naga Organik Pekanbaru,http://nagaorganikpekanbaru.blogspot.com/ diakses 5 Januari 2011